Seorang penjual terutama yang baru terjun dalam dunia penjual seringkali menemukan situasi kegagalan dalam menjual. Sebenarnya apabila diteliti lebih dalam kegagalan dalam menjual semata-mata bukan dikarenakan seseorang itu tidak bisa menjadi penjual atau tidak memiliki bakat menjadi seorang penjual sukses, namun lebih kepada ia belum menemukan konsep cara menjual yang baik yang sesuai dengan pembawaannya.
Seorang penjual harus bisa menemukan trik khusus dalam menjual yang menurutnya sesuai dengan potensi atau karakter yang ia miliki.
Menjadi Penjual yang Baik
Ada penjual yang mampu menjual langsung kepada konsumen dan konsumen begitu mudahnya tertarik untuk membeli dan terjadilah transaksi, ada penjual yang ahli dalam menjual melalui perantara, ia tidak menjual langsung dan memanfaatkan orang lain untuk menjual dengan pembagian keuntungan, ada juga penjual yang ahli menjual dengan memanfaatkan konsumennya, konsumennya ia jadikan marketing tidak langsung dan relasi mereka yang membeli, sehingga penjual tersebut tidak menawarkan barang lagi namun ia tinggal mengurus transaksinya.
Banyak trik-trik cara menjual yang bisa ditemukan oleh para penjual terutama pemula sampai ia menemukan trik jitu yang bila ia gunakan jarang menemui kegagalan .
Penjual yang kerap menemui kegagalan dalam menjual adakalanya disebabkan belum terbentuknya konsep yang mumpuni dalam menjual, berikut ini beberapa alas an mengapa penjual menemui kegagalan dalam melakukan penjualannya, diantaranya:
1. Penjual tidak membuat rencana penjualan
Penjual sering mengalami kegagalan karena ia tidak membuat rencana penjualan dengan baik. Rencana penjualan sangat baik dibuat untuk menentukan arah dalam proses menjual, membuat target penjualan, serta mengontrol penjualan kalau ada kesalahan dalam penjualan dapat dievaluasi untuk dibenahi seperlunya.
2. Penjual tidak mengetahui pasar dengan baik
Penjual adakalanya tidak mengetahui pasar untuk produk tertentu, ia tidak melakukan segmentasi pasar dan penentuan wilayah pasar sebelum memulai penjualan.
Ia langsung menjual ke sembarang orang yang ia temui akhirnya peluang pembeli yang benar-benar membutuhkan produk yang ia jual sangat kecil yang ia temui sehingga ia merasa sudah puluhan orang yang ia temui tapi penjualannya belum berhasil.
Sebenarnya kalau diteliti lagi kemungkinan besar penjual tersebut belum mendatangi calon pembeli yang tepat yang benar-benar membutuhkan produk yang ia jual. Dengan membuat segmentasi pasar atau pengelompokan pasar mana yang harus ia temui yang telah ia rencanakan sebelumnya disesuaikan dengan kondisi calon pembeli yang ia lihat benar-benar membutuhkan barang atau jasa yang ia jual.
Dengan membuat segmentasi pasar penjual akan melakukan aktivitas penjualan secara terarah, efektif dan efisien.
3. Penjual kurang menguasai product konowledge
Penjual belum berhasil melakukan penjualan kadang-kadang disebabkan ia belum menguasai pengetahuan produk dengan detil luar dalam, ia belum mengetahui kelebihan atau keunggulan produk yang memiliki daya beda dengan produk saingan.
Ketika ia ditanya tentang nilai tambah produk ia hanya menjawab sama saja dengan produk lain hanya beda merk. Hal seperti ini tidak menarik bagi konsumen terutama konsumen yang memiliki gengsi yang tinggi dalam membeli produk berkualitas atau high-end.
4. Penjual terlalu berorientasi pada penjualan tidak berorientasi pada customer relationship
Penjual tidak berhasil menjual bisa jadi ia terlelu fokus pada penjualan sehingga seakan-akan ia memberikan janji yang kosong seperti: “Kalau bapak membeli produk saya, bapak akan mendapat keuntungan yang besar”, tanpa ia jelaskan apa manfaat produk tersebut dan solusi apa yang ditawarkan untuk membantu mengatasi masalah konsumen, ia ingin produknya cepat laku dan cepat bertransaksi tanpa memperhatikan sisi relasi dengan konumen.