UBUD, HzCrash.my.id – Andromax, lini ponsel bikinan Smartfren, sempat masuk ke 5 vendor ponsel teratas di Indonesia versi IDC di kuartal-IV 2015 lalu. Namun, panasnya persaingan di industri Tanah Air membuat Andromax harus terlempar dari daftar tersebut.
Di kuartal-I dan II tahun 2016, menurut IDC, Smartfren telah tak lagi mengisi daftar 5 vendor teratas.
Menurut Head of Smartphone Smartfren, Sukoco Purwokardjono, di acara jumpa media di Ubud, Bali, Selasa (9/8/2016), hal itu mampu terjadi karena Smartfren sedang dalam masa transisi jaringan.
“Tahun 2015 itu kalian akan transisi dari CDMA ke 4G, lalu kan masih banyak pengguna CDMA Smartfren, nah itulah kenapa seret (penjualannya), impact-nya ke tahun ini (pangsa pasar),” kata Sukoco.
Sukoco pun yakin, pangsa pasar Smartfren mulai kembali pulih. “Lihat saja nanti di kuartal-kuartal berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, data IDC menyebut Smartfren berada di posisi ketiga di Indonesia dengan raihan pangsa pasar 9,7 persen di kuartal empat 2015. Asus mendominasi dengan 21,9 persen, diikuti Samsung (19,7 persen). Lenovo di peringkat ketiga (9,2 persen) dan Advan kelima (8,8 persen).
Sementara di kuartal pertama 2016 kondisinya berubah. Smartfren tidak lagi ada di daftar 5 besar vendor ponsel di Indonesia menurut IDC, berpatokan pada data pertumbuhan (growth) penjualan dari tahun ke tahun yg dirilis pada Mei 2016 lalu.
Menurut IDC, datanya adalah sebagai berikut: Samsung (16 persen), Oppo (187 persen), Asus (24 persen), Advan (-12 persen), dan Evercoss (-15 persen).
Sumber: http://tekno.kompas.com