HzCrash.my.id – Jagat maya internasional pekan ini dibuat heboh oleh kabar soal menghilangnya nama negara Palestina di layanan peta Google Maps. Muncul tudingan bahwa Google sengaja menghapus nama “Palestina” di Google Maps setelah sebelumnya sempat tercantum.
Soal ini, pihak Google menyatakan bahwa nama negara “Palestina” selama ini memang tidak pernah tertera di peta Maps.
Yang ada hanyalah nama wilayah Tepi Barat (West Bank) dan Jalur Gaza (Gaza Strip). Dua nama wilayah itulah, menurut Google, yg belakangan menghilang karena persoalan teknis.
“Tak pernah ada label ‘Palestina’ di Google Maps,” ujar seorang juru bicara Google dalam sebuah pernyataan yg dirangkum KompasTekno dari Fortune, Jumat (12/8/2016).
“Namun, kalian menemukan bug yg menghilangkan label ‘Tepi Barat’ dan ‘Jalur Gaza’,” lanjut sang juru bicara. “Kami sedang bekerja buat mengembalikan beberapa label ini.”
Saat diakses lewat browser desktop, layanan peta Google Maps di alamat maps.google.com memang tidak mencantumkan label Palestina.
Hanya ada batas wilayah berupa garis putus-putus yg menandai lokasi negara tersebut dalam peta. Di kolom sebelah kiri tertera informasi singkat mengenai Palestina apabila pengguna mengetikkan kata kunci tersebut.
“Negara Palestina adalah sebuah negara di Timur Tengah antara Bahari Tengah dan Sungai Yordan. Status politiknya masih dalam perdebatan,” sebut informasi yg bersangkutan.
Diakui Indonesia
Di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sempat menanggapi masalah nama Palestina yg absen dari Google Maps.
Setelah berkomunikasi dengan pihak Google, dia mngatakan bahwa, pada prinsipnya, Google membuat peta dengan mengacu pada keanggotaan Liga Bangsa-bangsa (PBB).
“Di PBB, ‘kan status Palestina adalah observer, belum menjadi anggota penuh,” uajr Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Meski begitu, pemerintah Indonesia mengambil sikap mengakui keberadaan Palestina. Salah sesuatu perwujudan sikap ini adalah pembahasan persoalan Palestina dalam Konferensi Taraf Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI).
“Posisi pemerintah Indonesia jelas. Kita mendukung. Tetapi, aku cek, mereka (Google) mengacu kepada PBB,” pungkas Rudiantara.
Sumber: http://tekno.kompas.com